Bagaimana konsep Law of Attraction menurut Islam? Law of attraction menurut bahasa memiliki makna hukum tarik-menarik. Adapun secara istilah law of attraction adalah konsep yang menjelaskan bagaimana pikiran dan niat seseorang akan mempengaruhi kehidupannya secara nyata. Dapat disimpulkan law of attraction adalah konsep yang menjelaskan kekuatan tarik menarik dalam pikiran manusia, yang mana jika seseorang berpikir positif maka dia akan menarik hal yang positif itu kedalam hidupnya. Berdasarkan Konsep law of attraction banyak dijadikan panduan seseorang dalam mencapai tujuan dan cita-citanya, contohnya ketika seseorang ingin bercita-cita mendapatkan peringkat satu, maka dengan menggunakan kekuatan pikiran dan percaya bahwa dia akan mendapatkan juara satu diiringi dengan usahanya yang nyata, maka akan dia akan menggapai cita-citanya menjadi peringkat satu. 

Konsep law of attraction sendiri memiliki pro dan kontra dari pendukung dan pengkritiknya. Dari perdebatan yang terjadi, muncul pertanyaan apakah konsep law of attraction menurut Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits? Atau malah bertolak belakang? Berikut kita akan membahas mengenai konsep law of attraction menurut Islam. 

Sejarah Konsep Law Of Attraction

Walaupun istilah law of attraction muncul pertama kali di era modern, tetapi konsep menarik suatu hal dengan kekuatan fikiran ini telah dipraktekan berabad-abad yang lalu pada tradisi kuno.

law of attraction

Pada zaman kuno, konsep law of attraction diterapkan berdasarkan teori filsafat kuno. Teori filsafat kuno yang sesuai dengan law of attraction pada zaman kuno adalah Hermetisme. Teori Hermetisme berasal dari Yunani Kuno yang diajarkan oleh Hermes Trismegistus. Hermetisme memiliki tujuh prinsip hermetik. Salah satu dari prinsip itu dikenal dengan prinsip Mentalisme. Prinsip ini Mencetuskan bahwa “Alam semesta adalah mental”, hal ini memiliki pengertian bahwa terciptanya realitas kehidupan individu dipengaruhi oleh pikiran individu itu sendiri. Prinsip ini memiliki pengertian yang sama dengan konsep law of attraction.

Pada abad ke-19 terdapat gerakan New Thought yang mengenalkan teori law of attraction di dunia Barat. Adapun tokoh-tokoh yang yang mengenalkan gerakan ini adalah Phineas Quimby (1802-1866), William Walker Atkinson. Phineas Quimby memperkenalkan gerakan ini dengan gagasan bahwa kesehatan mental dan fisik seseorang dipengaruhi oleh kekuatan pikiran dan keyakinan. Sedangkan William Walker Atkinson menulis buku “Thought Vibration or the Law of Attraction in the Thought World” yang mana ide pada buku ini adalah pikiran merupakan energi yang menarik suatu peristiwa dan keadaan sesuai dengan getaran yang diciptakannya. 

Pada abad ke-20 konsep ini diperkuat oleh gagasan-gagasan para penulis. Penulis pertama yang mengeluarkan gagasan mengenai law of attraction adalah Napoleon Hill yang menulis buku “Think and Grow Rich”. Pada buku ini hill mempelajari mengenai kehidupan dari orang-orang yang sukses. Melalui penelitiannya mengenai orang -orang sukses, Hill menyimpulkan bahwa pikiran, tekad, dan keyakinan yang kuat merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Norman Vincent Peale dalam bukunya “The Power of Positive Thinking” menjelaskan bagaimana berpikir positif dan keyakinan diri itu penting. 

Pada abad ke-21 konsep law of attraction mulai populer dan dikenal oleh banyak kalangan. Populerisasi ini terjadi melalui buku dan film “The Secret” karya Rhonda Byrne ini menjadi titik balik konsep law of attraction dikenal banyak kalangan. The Secret menyatukan konsep dari New Thought Movement dan fokus pikiran positif yang mana manusia dapat menarik  hal-hal baik dalam kehidupan dengan menggunakan pikiran mereka. 

Baca Juga: 12 Langkah Untuk Menghadapi Quarter Life Crisis, Nomor 11 Sering Dilupakan 

Konsep law Of Attraction Menurut Islam

law of attraction

Law Of Attraction merupakan suatu konsep dan teori yang muncul dari ajaran dan filosofi kuno. Namun bagaimanakah Konsep Law Of Attraction menurut Islam? Law of attraction merupakan konsep yang menjelaskan mengenai bagaimana pikiran positif akan menarik hal yang positif juga bagi kehidupan kita. Begitu juga sebaliknya jika kita berfikir negatif maka akan menarik hal yang negatif juga dalam kehidupan kita. Hal ini sesuai dengan beberapa konsep yang ada dalam Islam, berikut beberapa konsep pada agama Islam yang sesuai dengan konsep law of attraction

Segala Sesuatu Berawal Dari Niat

    Dalam hadits Arbain yang disusun oleh Imam An-Nawawi, hadits pertama berisikan mengenai kekuatan niat

    إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإنَّمَا لِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوُلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ.

    “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, sedangkan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkannya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah kepadanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

    Dalam hadits tersebut, dijelaskan bahwa segala sesuatu tergantung dengan niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang diniatkan. Hal ini sesuai dengan konsep law of attraction mengenai seseorang akan mendapatkan atau menarik sesuatu sesuai dengan apa yang difikirkan. Adapun kita ketahui bahwa niat berasal dari hati dan pikiran . namun tidak sedikit orang yang merasa tidak mencapai hal yang diniatkan, hal ini dikarenakan niat itu mudah berubah, bahkan seseorang tanpa sadar dapat mengubah niatnya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga niat kita dan ketika niat kita sudah mulai berbelok, kita dapat meluruskan lagi niat kita. 

    Kekuatan Doa, Ikhtiar, dan Husnudzan

      Dalam Islam diketahui bahwa dalam mencapai sesuatu kita harus selalu melibatkan Allah sebagai pemilik segalanya didalam kehidupan. Hal ini seusai dengan firman Allah SWT

      وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

      Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”(QS. Al-Ghafir,60). 

      Dalam ayat tersebut menjelaskan mengenai, ketika kita berdoa maka Allah akan mengabulkan. Mengapa konsep law of attraction sesuai dengan ayat ini? Kesesuaiiannya dilihat dari kita yang menerapkan ayat ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak sedikit orang ragu akan kekuatan doa, padahal kita tahu bahwa Allah telah menegaskan bahwa Allah akan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan hambanya. Maka dari itu, cara kamu menerapkan law of attraction adalah dengan berprasangka baik dan yakin bahwa Allah selalu mendengar doa dari hambanya. Hal ini sesuai dengan hadits

      وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ: ( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )

      Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatKu dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, maka Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu.” H.R. Bukhari (6970) dan Muslim (2675).

      Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa, Allah sesuai dengan prasangka kita, jadi ketika kita yakin dan selalu berfikir positif kepada Allah maka hal yang akan kembali kepada kita juga hal yang positif. Maka dari itu keyakinan sangat mempengaruhi kehidupan seorang manusia. Pikiran dan pola pikir juga sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dari ayat dan hadits diatas dapat disimpulkan bahwa kita perlu menerapkan law of attraction dalam hidup kita, yang mana disaat kita berniat kita harus yakin, kemudian disaat kita berusaha kita usaha semaksimal mungkin dan diiringi doa  dengan husnudzan  bahwa Allah akan memberikan apa yang kita doakan dan harapkan. 

      Tawakal 

        Tawakal memiliki arti berserah diri kepada Allah. Konsep tawakal menganjurkan kita untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Allah dan percaya bahwa apa yang Allah tentukan adalah yang terbaik. Dengan menerapkan konsep tawakal akan melatih kita untuk berfikir positif selalu kepada Allah, yang mana ketika kita berfikir positif InsyaAllah hal yang kembali kepada kita adalah hal yang positif. Konsep memiliki nilai yang sama dengan law of attraction yang mengajarkan kita untuk berfikir positif. 

        Bersyukur

          Dalam prakteknya, law of attraction menganjurkan kita untuk menuliskan hal-hal yang kita syukuri setiap harinya, agar melatih pikiran untuk terus berpikir positif. Bersyukur membuat kamu fokus pada hal yang baik dalam hidup kamu, ketika kamu banyak bersyukur maka hal yang hadir dalam hidup kamu adalah hal-hal baik. 

          Law of attraction menurut sejarah sudah ada sejak zaman Hermetisme. Namun jauh sebelum itu, Islam telah memperkenalkan nilai-nilai yang sama dengan law of attraction yaitu mengenai bagaimana niat sangat berpengaruh terhadap hasil atau realitas kehidupan manusia, kemudian bagaimana doa dan tawakal sangat penting dalam mencapai tujuan kehidupan, dan pentingnya untuk selau berprasangka baik terhadap Allah dan selalu bersyukur atas ketetapan Allah. Maka dari itu kita sebagai umat Islam dapat menerapkan konsep law of attraction dalam kehidupan sesuai dengan ajaran Islam. Adapun cara menerapkan law of attraction sesuai dengan ajaran agama Islam adalah dengan seallau menguatkan niat, kemudian berusaha yang diiringi dengan doa dan tawakal kepada Allah, selalu berprasangka baik kepada Allah karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya, dan jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Allah agar kita selalu berfokus pada hal baik yang InsyaAllah akan menarik hal baik dalam kehidupan kita.

          resource photo : StockCake

          Tinggalkan Balasan

          Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *